Kamis, 19 September 2013

Cara Membuat Proposal Sponsorship

Adakah tips untuk membuat proposal sponsor agar dapat menjadi tools yang tangguh untuk mendapatkan kontrak kerjasama dengan perusahaan ?
Penggalangan dana melalui donasi atau sponsorship sudah menjadi sebuah cara yang cukup digemari diantara lembaga dakwah. Karena memang usaha ini membutuhkaneffort sedikit dari segi waktu, tenaga, dan SDM. Hanya dengan bermodalkan proposal, lalu membuat list perusahaan, menghubungi dan membuat janji, lalu negosiasi dan ditandatanganilah kontrak kerjasama, lalu 1 pekan kemudian dana sponsor sudah di rekening Anda . Anda pasti berkata “yusuf ini pasti bercanda, tidak semudah itu mencari dana dengan sponsorship”. Saya tidak mengatakan bahwa pendapat Anda benar, tapi saya akan mengatakan bahwa memang mencari dana dengan sponsor “semudah itu”. Dua kunci utama dalam mengaet sponsor adalah tools dancommunication. Ya, alat yang digunakan dalam hal ini proposal dan perangkat pendukungnya, serta kemampuan komunikasi yakni meyakinkan diri dan pihak sponsor bahwa produk atau acara yang Anda ajukan adalah hal yang menguntungkan.
Pada bagian ini saya akan menjawab dan memaparkan dari segi tools saja, untuk kunci kedua atau komunikasi akan saya coba bahas pada kesempatan lain. Proposal, jika mendengar kata ini apa yang akan Anda pikirkan pertama kali ? kumpulan kertas, uang, kontrak, kegiatan, atau apa ? Anda boleh berpikir apapun tentang proposal, tapi saya mempunyai pandangan tersendiri mengenai proposal, dan saya harap Anda bisa mengikuti terlebih dahulu pola pikir saya. Proposal adalah media, penghubung antara satu pihak dengan pihak lain. inilah fungsi utama proposal, ialah yang akan mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan yang akan kita sampaikan kepada pihak sponsor. Jika salah mengemas media ini, maka akan berdampak kontraproduktif terhadap hasil yang diharapkan.
Coba bayangkan diri Anda seorang CEO atau Direktur Pemasaran dari sebuah perusahaan. Dimana Anda duduk di sebuah kursi empuk dalam ruangan khusus Anda. Didepan Anda ada meja kerja yang dilengkapi dengan komputer dan disisi lain ada tumpukan kertas yang bukan lain adalah tumpukan proposal pengajuan kerjasama yang perlu Anda pelajari dan diambil keputusan, mana yang akan ditindaklanjuti. Dalam kondisi ini, kira-kira proposal seperti apa yang akan Anda ambil dari puluhan proposal yang ada ? “proposal yang menarik”, “proposal yang unik”, dan “proposal yang tipis”. Tiga jawaban ini yang saya dapat dari beberapa kali diskusi dengan bagian pemasaran sebuah perusahaan.
Peran proposal adalah sampai pada perusahaan tertentu yang diajukan proposal oleh Anda merespon dan menindaklanjuti pengajuan Anda. Walau ada tahap ini belum ada kesepakatan yang dibuat, tapi yakinlah, ini adalah 50% dari langkah Anda mencapai sebuah kesepakatan kontrak kerjasama. Saya akan menyampaikan pandangan saya dalam dua bagian. Bagian pertama terkait isi proposal dan bagian kedua terkait pengemasan proposal.
Isi Proposal
Membuat proposal untuk sponsorship berbeda dengan proposal pada umumnya. Pada proposal biasa, kita menuliskan banyak hal dalam proposal tersebut. Disusun dengan rangkaian kata yang indah, dan menghasilkan proposal yang sangat tebal. Ini sangat bertentangan dengan kebutuhan pihak perusahaan yang lebih memilih proposal yang tipis dan to the point. Oleh karena itu isi dari proposal bisa dibatasi menjadi beberapa hal dengan tampilan isi yang disesuaikan.
Pendahulan
Berisikan dalil pendahuluan untuk mencitrakan bahwa proposal berasal dari lembaga dakwah. Lalu dilanjutkan dengan latar belakang kegiatan dan alasan yang mendasari mengapa kegiatan berlangsung. Serta sedikit profil lembaga Anda. Pada bagian ini maksimal terdiri dari 3 paragraf.
Tujuan
Berisikan tujuan mengapa sebuah kegiatan diadakan. Maksimal 1 paragraf.
General Information
Berisikan informasi umum yang perlu diketahui oleh pihak perusahaan terkait kegiatan yang diajukan. Terdiri dari tempat dan waktu kegiatan, sasaran kegiatan dan target peserta kegiatan.
Acara
Berisikan acara-acara yang akan ada dalam kegiatan yang diajukan. Sebagai contoh untuk kegiatan Try Out SPMB.
———————-Acara————————-
Super Try Out
Training
Games
Bazaar
Talkshow
Doorprize
Pengisi Acara
Menyebutkan siapa saja yang akan menjadi pengisi acara yang ada. Baik itu, MC, pemateri, narasumber, tokoh, artis atau mungkin pejabat publik.
Anggaran
Anggaran tidak perlu ditampilkan secara mendetail hingga berapa jumlah selotip yang akan digunakan beserta harganya. Cukup tampilkan hal-hal umum saja yang sudah di akumulasikan. Sebagai contoh;
———-Anggaran———-
VENUE Rp. 30.000.000
PRODUKSI Rp. 20.000.000
KONSUMSI Rp. 5.000.000
PUBLIKASI Rp. 15.000.000
TRANSPORTASI Rp. 5.000.000
PERLENGKAPAN Rp. 10.000.000
ADMINISTRASI Rp. 2.000.000
Total Rp. 92.000.000
Kategori Sponsor
Kategori sponsor jangan ditampilkan dalam bentuk tulisan panjang dengan penjelasan yang berkepanjangan. Tampilkan dalam bentuk tabel yang mudah untuk dibaca dan dipahami. Berikut contohnya;
———–Kategori Sponsor———–
Kontrapertasi
Platinum
Gold
Silver
Bronze
Penyandingan nama sponsor dengan kegiatan
V
-
-
-
Baligo ( 5 buah )
XL
L
M
S
Poster ( 2000 buah )
XL
L
M
S
Leaflet ( 10.000 buah )
XL
L
M
S
Tiket
XL
L
M
S
Kaos ( 1000 buah )
XL
L
M
S
ID Card
XL
L
M
S
Commercial break oleh MC
V
V
V
V
Publikasi media pendukung
V
V
V
V
Jingle perusahaan saat break
V
V
V
V
Hak memberikan brosur
V
V
V
V
Pendirian stand
Exclusif
Front gate
Inner area
Outer area
Pemasangan spanduk perusahaan
50
40
30
10
Publikasi on air
V
V
V
V
Biaya
92.000.000
46.000.000
23.000.000
12.000.000
Tampilan seperti ini akan lebih mudah untuk dipahami oleh pihak perusahaan, karena sederhana dan juga tidak banyak menghabiskan waktu untuk membolak-balikan halaman.
Paket Sponsor
Ini adalah bagian untuk menampilkan tawaran kerjasama yang bersifat lebih bebas dan biasanya untuk jumlah yang kecil atau dibawah tawaran sponsorship bronze. Ini bisa diajukan untuk perusahaan medioker, dimana ia akan mendapat kontrapertasi sesuai dengan pilihan yang ia ajukan setelah di konversi dengan standar yang kita ajukan. Sebagai contoh.
———paket sponsor———
No
Kontrapertasi
Jumlah kerjasama ( Rupiah )
1
Baligo ( 5 buah ukuran S )
5.000.0000
2
Poster ( 2000 buah ukuran S )
4.000.000
3
Leaflet ( 10.000 buah ukuran S )
4.000.000
4
Kaos ( 1000 buah ukuran S )
3.000.000
5
Pemasangan Spanduk dan umbul-umbul perusahaan ( 10 buah )
2.000.000
6
Pendirian stand
1.000.000
7
ID Card ( ukuran S )
1.000.000
8
Tiket ( ukuran S )
1.000.000
9
Jingle perusahaan
500.000
Co-partnership
Ini merupakan ajuan bentuk kerjasama yang bersifat lebih bebas dan sedikit terlepas dari seputar media dan publikasi, bentuk kerjasam tambahan ditampilkan di bagian ini, seperti pengadaan konsumsi panitia, barter promo, pemberian produk perusahaan, kerjasama jasa perusahaan, pemberian bantuan sosial untuk acara baksos, dan lainnya. Di bagian ini pula disampaikan bahwa bentuk kerjasama lainnya dapat dibicarakan lebih lanjut dan panitia sangat senang dapat berdiskusi dengan pihak perusahaan terkait kerjasama lain yang bisa dilakukan.
Penutup
Berisikan sebuah harapan dan keyakinan panitia bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat dan akan berhasil. Serta sebuah ucapan terima kasih kepada pembaca proposal.
Contact person
Berisikan alamat , email , dan nomor telepon yang bisa dihubungi terkait penindaklanjutan proposal yang telah diajukan.Usahakan nomor handphone CP lebih dari satu orang dan dengan provider yang berbeda.
Pengemasan
Dalam mengemas proposal perlu direncanakan dengan baik agar menghasilkan yang terbaik pula. Butuh modal yang cukup besar untuk mengemas proposal ini, tapi yakinlah ini akan pula berdampak pada tingkat keberhasilan pemanfaatan proposal. Hanya ada dua tips yang bisa saya berikan dalam mengemas proposal sponsorship, yakni eye catching dan mudah dibaca. Eye catching yang dimaksud adalah unik, kreatif, dan membuat seseorang tertarik untuk membaca dan memilih proposal Anda diantara tumpukan proposal yang diajukan. Mudah dibaca adalah, komposisi tulisan dan warna membuat seseorang mudah membaca dan nyaman untuk mengamati dan memahami isi proposal Anda. Komposisikan tulisan dan warna sedemikan rupa, tambahkan gambar atau variasi tertentu yang menambah estetika proposal.
Bentuk dari proposal sendir sangat bervarian, saya pernah menemukan beberapa bentuk proposal yang sangat unik, antara lain ;
1. Dikemas dalam kertas glossy dan tidak lebih dari 8 halaman. Proposal dibuat sedikit lebar agar ukurannya tidak seperti kertas pada umumnya. Warna dibuat dengan biru cerah yang menarik perhatian.
2. Dikemas dalam sebuah CD yang di programkan dengan software macromedia flashTM. Ini menimbulkan kesan high-tech dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas. Dengan CD anda bisa mengemas isi tampilan lebihadvance karena akan ditampilkan di komputer, isi proposal juga bisa lebih banyak. Tambahkan profil lembaga untuk meyakinkan pihak perusahaan.
3. Gulungan kain seperti pengumuman kerajaan masa lalu atau jurus rahasia kungfu. Sebuah gulungan kain yang diikat dengan pita yang sangat cantik. Isi proposal hanya pada sebuah kain atau kertas daur ulang yang sepanjang 40 – 50 cm saja. ini sangat membuat seseorang tertarik karena tampilan yang tidak biasa, yakni seperti tabung lonjong. Sangat jauh berbeda dari proposal yang pada umumnya.
4. Proposal berisikan kertas yang tidak dibukukan, beberapa lembar kertas dimasukkan dalam sebuah kotak yang sangat estetis, kertas hanya berukuran A5 dan untuk membacanya seperti bermain kartu, dimana kita akan membacanya dengan mengambil kertas satu persatu.
5. Proposal sederhana dengan bentuk bulat, kertas dipotong sehingga menjadi lingkaran, dan dikemas dengan baik. Halaman depan dibuat pop up sehingga mnejadi daya tarik tersendiri bagi proposal tersebut.
Variasi bentuk akan berkembang seiring waktu, semakin banyak seniman yang pandai mengemas desain proposal yang menarik untuk dibaca. Disesuaikan pula dengan budaya yang ada di daerah dan kemampuan dari SDM yang ada. Tetap berpegang pada tips, menarik dan mudah dibaca dalam mengembangan inovasi bentuk proposal.

My Girl And My Vespa

Kali ini untuk yang berpuluh-puluh kalinya, Karjo kembali ke kebiasaannya setiap pagi sebelum berangkat Sekolah. Kalau sudah pagi, pasti suara Emaknya Karjo kedengaran sampai ujung kampung bahkan menggema ke kampung sebelah. Abis, suaranya Emaknya Karjo cetar membahana, kayak penyanyi terkenal tuh, Syahrini yang terkenal dengan slogannya “Sesuatu”. Dan seperti biasa, Karjo dibangunin Emaknya.
“Karjooooo! Ya Allah, ni anak ye.. molor mulu dari tadi.. Karjooo! bangun lu!,” teriak Emak dengan suaranya yang cetar membahana. Di tangannya sudah siap sepotong rotan buat mukulin si Karjo kalau sampai nggak bangun-bangun.
“Bangun lu! hayo, kaga mau bangun lu, hah?!” teriak Emak sambil berusaha buat nempelin rotan ke tubuhnya Karjo. Karjo merintih kesakitan kemudian segera bangun dengan iler yang masih menetes di bibirnya.
“Iya, mak! Karjo udah bangun. Ya Allah, mak.. sampai kapan sih Emak bangunin Karjo dengan suara yang sampai kedengeran ke kampung sebelah?” kata Karjo dibalas dengan pelototan Emak.
“sampai kapan, sampai kapan? sampai elu bisa bangun pagi! noh, liat noh.. ini udah jam berape? lu kaga mau ke sekolah? lu kaga mau sukses? bilang kalau kaga mau biar Emak kirim elu ke Kalimantan biar lu bisa kerja bantuin abang lu, si Saprin..”
“Ya ela, mak. Tega banget sih ama anak sendiri? Karjo kaga mau ke Kalimantan, Mak. Karjo mah mau sekolah biar bisa sukses, bisa banggain Emak sama Bang Saprin juga. Lagian, ini jam berapa sih, mak?”
“Apee?! jam berape? lu nanya jam berape? udah deh, lu bangun terus mandi biar badan lu wangian dikit baru lu ke sekolah sekarang sebelum lu ke kunci gerbang sama si satpam genit itu. Cepetan!”
“Iya iya, Mak. Oh, ya? jam weker Karjo mana, mak?,”
“Karjo, karjo! lu kayak kaga pernah tau aja ke mana semua jam weker elu kalau elu bangun pagi? noh! di sono!,” tunjuk Emak. Dan seperti biasa, jam weker Karjo yang baru dibeli tempo hari, sekarang rusak gara-gara dibanting Karjo sewaktu jam weker itu berdering. Karjo dengan lugunya tersenyum kepada Emak.
“Apaan lu senyam senyum gitu? udah, lu mandi sono udah telat banget lu, Karjo. Emak nunggu di ruang makan aja, yah? cepetan!,”
“Iya, Iya, mak,” sahut Karjo masih dengan matanya yang bengkak karena baru bangun.
Karjo anak yatim sejak ditinggal mati Ayahnya sewaktu Karjo masih kecil dulu. Sekarang, hanya ada dia dan Emaknya di rumah. Si Saprin, kakak laki-laki Karjo merantau ke Kalimantan buat nyari duit yang banyak. Di sana Saprin kerja di sebuah pabrik sebagai seorang karyawan. Tapi gaji bulanan Saprin tidak banyak, oleh karena itu Emak terpaksa buka warung kopi di depan rumah buat menambah pemasukkan duit. Emak juga tidak tega melihat Saprin kerja siang malam di kota orang demi membiayai sekolah Karjo dan biaya hidup mereka. Apalagi Emak tau kalau Saprin nyisihin sedikit uang buat dirinya yang kemudian sebagaian besar gajinya diberikan kepada Emak dan Karjo. Saprin dan Karjo meskipun keduanya saudara kandung, tetapi mereka mempunyai kepribadian yang berbeda. Saprin anak yang rajin bekerja, giat belajar dan berprestasi ketika ia di sekolah. Sedangkan Karjo, anak yang awut-awutan, nilai sekolah selalu merah, malas belajar tetapi Karjo juga anak yang baik dan patuh sama orang tua. Meskipun begitu, Emak sangat menyayangi keduanya, karena hanya mereka berdua yang Emak punya sekarang.
Karjo keluar kamar dengan pakaian seragam SMA dan tas selempang yang sering dipakainya ke sekolah. Berharap, ada makanan enak tersaji di meja, ternyata dugaannya meleset.
“Singkong? singkong rebus lagi, mak?,” tanya Karjo dengan raut kecewa.
“Iyee! emang tiap hari singkong rebus, kan? kenapa raut muka lu? emang lu berharapnya apa?,”
“Sekali-kali roti selai plus segelas susu, kek mak?,”
“Roti selai? susu? eh, singkong aja udah bagus buat kita, lu maunya roti selai sama susu? lu kata kita mampu beli makanan kayak gitu buat sarapan tiap hari? Jo, lu syukurin aja deh, atas makanan kita hari ini. Ini itu rezeki dari Allah buat kita, kaga baik mengeluh gitu. Udah, ye? lu makan aja daripada ntar di sekolah perut lu keroncongan?” tutur Emak sambil mengunyah singkong rebus. Karjo diam sesaat kemudian segera duduk di depan Emak ikut menikmati singkong rebus seperti pagi biasanya.
Dengan langkah kecil yang dipercepat, Karjo segera menaiki motor vespa putihnya yang sudah terparkir di depan rumah. Vespa itu adalah hadiah terakhir dari Almarhum Ayah Karjo. Karjo juga sayang sekali dengan vespa itu, karena sewaktu detik-detik terakhir Ayah Karjo, ia berjanji akan merawat vespa tersebut. Karena itu, setiap berangkat ke sekolah, Karjo selalu mengendarai vespanya. Setelah berpamitan kepada Emak, Karjo segera melaju dengan vespa putih kesayangannya yang mengeluarkan asap knalpot yang luar biasa mencemari udara pagi menyusuri jalanan berbatu menuju sekolahnya.
Sayangnya, sesampainya di sekolah, Karjo benar-benar terlambat seperti biasanya. Pagar sekolah terkunci rapat dan suasana sekolah sunyi senyap menandakan semua murid telah masuk ke kelasnya masing-masing. Karjo segera memarkir motornya di depan gerbang kemudian berusaha mendobrak-dobrak gerbang sekolah.
“Eh, eh! ngapain lu? dobrak-dobrak pagar sekolah, eh elu tau kaga kalau sekarang waktunya pagar terkunci, elu masih aja dobrak-dobrak sana sini. Sono, lu balik aja ke rumah,” teriak Satpam dengan raut wajah marah mengusir Karjo. Tetapi Karjo tidak menyerah.
“Yah, pak. Hari ini saya ada ulangan matematika,”
“Terus, gue harus bilang wow gitu?,”
“Ya udah, kalau mau bilang gitu bilang aja ga apa-apa, kok,”
“Eh Karjo!,” bentak satpam marah. Karjo terkejut bukan main, karena suara bentakan si satpam lebih cetar membahana dari pada suara Emak kalau bangunin dia ke sekolah.
“Ya Allah, masih ada juga ya suara yang ngalahin suara Emak?,” gumam Karjo.
“Eh, Karjo. Lu pulang aja deh, percuma. Gue kaga bakal ngizinin elu masuk. Lagian emang lu serius mau ngikut ulangan matematika? cuiih, paling tinggi nilai lu 4, iya, kan?,”
“Wa, wa, wa… ngehina nih. Pak, sorry yah, saya Karjo Budiman mengatakan bahwa apa yang bapak katakan tadi adalah… itu… BENAR!,” tuuuiiingg, satpam sekolah hampir terjungkir mendengar ucapan Karjo. Dikiranya Karjo akan mengelak, ternyata oh tenyata Karjo mengakui kalau itu benar.
“Pak, ayo dooong. Pliiisss, kali ini aja, biarin saya masuk. Yah, yah?,”
“Enak aja! kaga ada.. pokoknya gue kaga ngizinin lu masuk, salah sendiri datang telat..,”
“Ya ela Pak. Bantu orang dikit napa? dijamin deh, kalau bapak bantuin saya masuk, bapak akan dapat…,”
“Dapat ape? duit?,” tanya satpam dengan raut berseri-seri.
“Dapat.. pahala deh, pak.. kan menolong sesama, iya ga pak? hehe,” tawa Karjo. Satpam kembali mengeluarkan taringnya dan raut wajah marah sambil berdehem keras. Karjo tahu, sudah sering Karjo membujuk satpam buat bukain pagar, tapi hari ini sepertinya agak berbeda pikirnya.
“Yah… pak.. ayo dong.. kali ini aja, yah?,”
“Kaga bisa! perasaan dari kemarin elu bilangnya “kali ini aja, kali ini aja”.. lu pikir gue kaga tau modus elu? pokoknya kaga bisa!,”
“Ya udah deh, pak saya pulang aja. Padahal, kan ntar Emak saya mau ngantarin makan siang buat saya. Tapi karena bapak ngga ngizinin saya masuk, saya pulang aja deh. Terpaksa… Emak kaga datang sekolah deh hari ini,” kata Karjo sambil berbalik ke belakang hendak pergi tetapi dengan raut jahilnya. Dihitungnya dalam hati sampai tiga kali, satpam itu akan manggil dia kembali. Karjo, kan tahu satpam sekolahnya naksir sama Emak sejak ngantarin Karjo mendaftar SMA waktu itu. Sebaliknya, Emak eneg banget sama satpam itu sampai dikatain satpam genit karena selalu menggoda Emak.
“Satu… dua… tig…,” gumamnya dalam hati sambil menggerakkan mulutnya.
“Tunggu! Karjo, lu jangan pergi dulu. Iya deh, gue bukain elu gerbang tapi elu janji ye, besok kaga datang telat lagi?,” ucap satpam itu sambil membukakan pintu gerbang. Karjo tertawa jahil dari belakang kemudian berbalik dan memperbaiki ekspresi wajahnya seperti biasa.
“Saya janji deh, pak. Saya kan lelaki yang selalu nepatin janji, iya ga, pak?,”
“Tapi… elu serius kan kalau Emak lu mau datang bawain makan siang? lu kaga boong, kan? atau jangan-jangan elu punya modus, nih?,”
“Ya ela, pak. Masih aja yah su’uzon sama saya. Liat dong muka tanpa dosa ini,” kata Karjo sambil menunjuk wajahnya. “saya kaga boong, kok. Percaya, deh,”
“Ya udah, masuk sono! muka tanpa dosa kata lu? gue baru tahu ada muka jerawatan dibilang muka tanpa dosa?,”
“Jangan menghina dong, pak. Yah, walaupun emang bener sih, muka saya jerawatan, hihi. Okelah kalau begitu! saya masuk dulu, ya… dah…,” ucap Karjo kemudian masuk ke dalam lapangan sekolah dan berlari menuju kelasnya. Satpam hanya menatapnya kecut kemudian menutup gerbangnya lagi.
Karjo mengintip dari balik pintu kelasnya. Yang dilihatnya sosok guru berkacamata dan memiliki tatapan tajam setajam silet dengan tompel yang menempel di dagunya. Yap! dia Bu Yunita, guru matematika Karjo yang terkenal killer. Dia dijuluki wanita dengan tatapan seperti mata Elang dan tompel gede. Karjo kebingungan dan mencari cara agar bisa masuk ke dalam kelas tanpa diketahui Bu Yunita. Karjo kan tidak mau lagi dihukum berjemur di panas matahari hanya karena dirinya terlambat masuk kelas. Kulit sudah item, kalau dijemur lagi ntar kulit saya jadi gosong, pikirnya. Eh, ujung-ujungnya aksi nekat Karjo masuk kelas dengan mengendap-endap kayak maling ayam ketahuan juga kan dengan Bu Yunita. Dan kali ini Karjo meminta sedikit keringanan hukuman dari Bu Yunita. Awalnya Bu Yunita menolak mentah-mentah, namun berkat jurus merayu jitu yang dikeluarkan Karjo, maka keinginan Karjo dipenuhi. Karjo memang tidak jadi dijemur di lapangan sekolah, tetapi ia harus berlutut sambil mengangkat tangan ke atas di samping kelas. Meskipun begitu, ia bersyukur kulitnya tidak tersengat sinar matahari lagi. Karjo, Karjo… sudah kayak cewek yang lagi perawatan aja…
Lagi dihukum, tiba-tiba seorang cewek berjilbab cantik lewat. Langsung saja mata Karjo terperanjat dan bertanya-tanya, siapakah cewek secantik bidadari ini? dia juga bertanya-tanya emang ada juga cewek cantik di sekolahnya? mata Karjo tak lepas dari wajah cewek itu. Kulitnya bersinar menyilaukan mata, gumam Karjo. Cewek itu terlihat sangat anggun dan lembut dengan jilbab putih yang menutupi kepala hingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Tak terpikirkan olehnya, cewek itu berhenti di depannya kemudian tersenyum. “Ya ampun, anugerah apa yang telah Engkau berikan kepadaku di pagi ini, Ya Allah? Subhanallah, cantik sekali wanita ini. Soleha lagi. Mau gak ya dia taaruf sama saya?,” pikir Karjo. Emang dasar si Karjo suka ngayal ngga jelas.
“Assalamu’alaikum. Mas, numpang nanya. Kelas 3 Ipa 2 yang ini?,” tanya cewek itu sambil tersenyum kecil dan menunjuk ruangan kelas Karjo. Karjo kembali terpesona mendengar tutur kata cewek itu. Suaranya lembut sekali seperti wajahnya dan orangnya kelihatannya sopan dan sangat feminim. Kayaknya pas dengan kriteria wanita impian Karjo.
“Maaf, mas. Saya nanya, kelas 3 Ipa 2 kelasnya yang di sini, kan?,” tanyanya lagi masih dengan suara yang begitu lembut.
“Oh, em.. he, iya.. maaf, yah saya terpesona..,” ucap Karjo tak sadarkan diri. Dengan cepat Karjo menutup mulutnya karena tersadar dengan apa yang sudah dikatakannya.
“Iya? terpesona? maksudnya apa, ya?,”
“Oh ngga, ngga kok. Oh, ya kenalin saya Karjo Budiman,” ucap Karjo sambil menyerahkan tangannya ke depan seperti orang yang ingin berjabat. Cewek itu tersenyum lembut.
“Saya Mutia. Mutia Anggraeny, siswi baru di sini. Maaf, mas. Tangannya..?,” katanya tanpa membalas jabatan tangan Karjo. Dengan cepat Karjo menurunkan tangannya menyadari maksud cewek itu.
“Tapi.. Kok mas Karjo duduk di sini? kenapa ngga masuk?,” tanya Mutia sambil melongok ke dalam kelas.
“Oh, itu… anu… saya lagi dihukum gara-gara terlambat masuk kelas,” jujur Karjo sambil menampilkan deretan giginya. Mutia tersenyum lucu kemudian berpamitan untuk masuk ke kelas. Pandangan Karjo tak lepas dari Mutia. Beribu-ribu kali ia mengakui kalau Mutia itu cantik seperti bidadari di dalam hatinya. Sudah kayak pernah liat bidadari aja si Karjo. Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Lama, Karjo tahu kalau dia ternyata jatuh cinta pada Mutia pada pandangan yang pertama. Padahal selama ini Karjo tidak pernah suka sama cewek dan tidak pernah berpacaran. Ternyata oh ternyata Mutialah cinta pertama dan cinta pada pandangan yang pertamanya. Belum pernah ia merasakan rasa seperti yang ia rasakan ketika melihat cewek cantik. Apalagi selama ini Karjo sering melihat cewek cantik tapi perasaannya biasa saja. Nantilah ketika melihat Mutia barulah perasaannya terasa aneh dan jantungnya berdegup tak karuan. Tapi apa Mutia juga punya perasaan yang sama kepada Karjo?
Sejak jatuh cinta kepada Mutia, Karjo mulai berubah sedikit demi sedikit. Dulu dia paling jarang ngerapihin badan sendiri. Sekarang dia mulai mencukur rambut gondrongnya dan mencukur kumis dan janggutnya yang mulai tumbuh. Bahkan Karjo mandi dua kali sehari yang awalnya ia mandi paling ke sekolah saja, itupun kalau lagi libur bisa-bisa Karjo ngga mandi-mandi, katanya mubazir air. Emang dasar si Karjo, paling banyak alasannya. Dia juga beli berbagai macam obat jerawat buat ngilangin jerawatnya yang sudah bertahun-tahun setia menempel di wajahnya. Karjo jadi suka bangun pagi dan sekarang Karjo jadi rajin beribadah, tiap hari sholat berjamaah di masjid kampung. Emak saja sampai kebingungan dengan perubahan drastis sikap Karjo. Emak sampai ngabarin Saprin tentang perubahan drastis sikap adik satu-satunya itu. Si Saprin hanya tersenyum dan mengatakan itu hal yang baik karena ia juga sudah lama menginginkan Karjo berubah menjadi lebih baik. Pokoknya Karjo sudah beda banget dengan Karjo yang dulu. Nilai pelajaran Karjo pun mulai meningkat paling tidak udah ngga pernah dapat merah lagi. Apa ini karena cinta pertamanya? you know well, lah…?
Sikap Karjo yang tidak pernah berubah adalah setia dengan vespa putihnya. Walau sekarang Karjo sudah ganteng dan bersih, vespa putih masih setia membawanya ke manapun ia pergi. Bahkan Karjo sering curhat tentang Mutia kepada vespanya yang dia beri nama “Vejo (VEspa KarJO)”. Karjo tetap masih sayang saja sama vespa putihnya. Tiap hari dimandiin sampai mengkilap seperti baru. Vejo selalu mendapat perawatan rutin di bengkel dekat sekolahnya. Bagi Karjo, Mutia dan Vejo sama-sama istimewa untuknya.
Namun siapa sangka? awalnya Mutia hanya menganggap Karjo sebagai seorang teman yang kekanak-kanakan dan lucu. Mutia senang dengan Karjo karena Karjo pandai melawak dan suka menghiburnya di sekolah. Mutia selalu tertawa dan merasa terhibur jika berada di dekat Karjo. Karjo bahkan sudah mengungkapkan perasaannya kepada Mutia lewat lawakannya namun Mutia tidak sadar kalau sebenarnya Karjo serius dengan lawakannya tersebut. Lama kelamaan, Mutia mulai menaruh hati sedikit demi sedikit kepada Karjo. Mutia juga sampai bingung kok bisa ia suka sama Karjo? padahal wajah Karjo tidak setampan laki-laki yang selama ini pernah menaruh hati padanya. Tapi ia sadar, yang membuat dirinya menyukai Karjo bukan karena tampangnya tapi karena kepribadian Karjo yang baik, pandai menghibur dan selalu membuat Mutia tertawa. Mutia juga merasa nyaman berada di dekat Karjo. Dia merasa kalau Karjo itu laki-laki tulus yang berbeda dengan laki-laki di luar sana yang hanya menganggapnya wanita cantik biasa.
Suatu hari Karjo menghampiri Mutia yang sedang duduk di bangku halaman sekolah. Seperti biasa, sebelum bertemu Mutia, pasti rambut dirapihin dulu sama ngecek napas bau apa kaga.
“Assalamu’alaikum, Mutia,” sapa Karjo sambil tersenyum. Mutia sedikit terkejut dengan kehadiran Karjo kemudian menjawab salam Karjo.
“Kamu kenapa, Mut? kok murung gitu? ada masalah, ya?,” tanya Karjo. Mutia menggeleng pelan.
“Terus? kok ngelamun sendirian aja? senyum dong, Mut. Biar aku bisa liat wajah cantik kamu, hehe,” goda Karjo sambil tersipu malu. Mutia tersenyum kecil.
“Karjo, aku boleh nanya sesuatu ngga sama kamu? tapi kamu ngga boleh nanya balik, kamu cukup tinggal jawab aja, kok,” kata Mutia. Karjo mengangguk kemudian duduk di depan Mutia dengan jarak yang sedikit jauh.
“Menurut kamu, aku ini wanita seperti apa sih?,” tanya Mutia. Karjo mengerutkan kening keheranan mendengar pertanyaan Mutia yang secara tiba-tiba.
“Maksud kamu nanya seperti itu..?,”
“Udah aku bilang kamu ngga perlu nanya balik. Dijawab aja cukup, kok,” sahut Mutia masih dengan suaranya yang lembut.
“Oke. Menurutku… kamu itu wanita yang baik, lembut, sopan lagi. dan yang utama kamu itu cantik lho,” kata Karjo sambil tersenyum. Mutia mengangkat pandangannya tapi dengan raut wajah yang sedikit berubah.
“Cantik?,”
“Iya. Waktu pertama kita ketemu saat aku dihukum dulu, aku itu terpesona banget lho sama kecantikan kamu. Aku sampai bertanya-tanya ini bidadari dari mana, yah? ini anugerah dari Allah yang luar biasa. Aku sampai niat banget berubah menjadi lebih baik karena kamu lho. Supaya aku bisa dekat sama kamu,” tutur Karjo. Mutia langsung berdiri dengan tatapan kesal. Karjo terlihat bingung melihat Mutia yang tiba-tiba berdiri.
“Oh, jadi kamu dekat sama aku hanya karena terpesona aja sama wajahku? kamu ngga tulus kan berteman sama aku? hanya karena aku cantik seperti yang kamu bilang, kamu jadi mau dekat-dekat aku. Kamu bahkan terpesona hanya karena wajah ini? aku pikir kamu itu melihatku bukan sekedar wanita dengan wajah cantik, ternyata kamu sama aja, Jo!,” timpal Mutia sedikit kesal dan nada bicaranya sedikit lebih tinggi. Karjo jadi kebingungan dengan sikap Mutia.
“Lho, Mut? bukan gitu. Bukan itu maksudku..,”
“Karjo. Aku kecewa sama kamu. Aku pikir kamu mau berteman denganku karena tulus, tapi hanya karena wajahku saja? aku itu sudah nyaman banget di dekat kamu karena aku itu ngelihat kamu bukan dari tampang. Aku kira kamu juga gitu ternyata aku salah besar,” ucap Mutia berlalu pergi dengan linangan air mata. Karjo hanya terdiam melihat Mutia berlalu. Sebenarnya Karjo senang mendengar kalimat yang barusan diucapkan Mutia, namun dia kebingungan karena Mutia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Apa karena Mutia diam-diam juga suka sama dia?
Selama di kelas, Mutia tidak menegur atau sekedar melempar senyum kepada Karjo. Karjo sendiri merasa aneh karena selama ini Mutia tidak pernah mengacuhkannya. Rejo, teman sebangku Karjo sampai keheranan melihat keduanya yang tadinya akrab menjadi asing seperti itu. Rejo kemudian mendatangi Karjo dan mempertanyakannya. Tapi sepertinya Karjo sedang tidak mood membicarakannya dengan orang lain. Untuk memancing sikap Karjo, Rejo punya ide.
“Karjo. Gue pinjem si Vejo, yah? bentar aja, lu kaga cemburu, kan kalau si Vejo gue pinjam entar aja,” kata Rejo. Sontak mendengar nama Vejo, Karjo melotot ke arah Rejo.
“Kaga bisa! awas aja lu kalau sampai ngapa-ngapain si Vejo. Lu ga boleh nyentuh dia. Dia itu spesial, ngga boleh seorang pun yang dekat-dekatin si Vejo kecuali aku,” Bentak Karjo sedikit keras. Rejo sampai menutup telinganya dengan wajah yang menahan tawa mendengar bentakan Karjo yang lebay minta ampun. Guru Bahasa Indonesia saja sampai berbalik menegur Karjo karena berteriak di kelas. Lebih parahnya lagi si Karjo ditertawain satu kelas karena tiba-tiba berteriak. Mutia yang mendengarnya merasa sedikit cemburu. Dia mengira Vejo adalah seorang gadis di sekolah ini, ternyata Vejo itu adalah motor vespanya Karjo.
Sepulang sekolah, Karjo berjalan di belakang Mutia sambil menatapnya. Lama-lama, Karjo memutuskan memberanikan diri ngomong langsung sama Mutia. Saat mereka melewati tempat parkir, Karjo memanggil Mutia.
“Mutia. Tunggu,” panggil Karjo. Mutia berhenti sejenak kemudian berjalan lagi. karjo pun segera berlari ke depan dan menghadang Mutia. Mutia sontak terkejut dengan tindakan Karjo.
“Mutia. Aku mau ngomong sama kamu. Sekarang!,”
“Maaf, Karjo. Aku buru-buru pulang. Assalamu’alaikum,” pamit Mutia. Karjo menahannya lagi.
“Aku bener-bener minta maaf kalau perkataan aku nyinggung perasaan kamu. Tapi kamu salah paham, Mut. Aku ngga berteman sama kamu karena kamu cantik, kok. Aku juga terpesona bukan hanya karena kamu cantik,”
“Karjo, kita ngga usah bahas ini lagi, yah? lupain aja,”
“Harus dibahas, Mut! aku ngga mau kamu salah paham sama aku. Kamu diemin aku kayak tadi udah buat aku ngga enak, lho, beneran. Nih aku kasih tau. Kalau memang aku berteman dan terpesona sama kamu hanya karena kamu cantik kenapa harus sama kamu aja yang aku dekat. Banyak kok di luar sana cewek yang cantik tapi aku ngga tertarik tuh. Kalau aku berteman dengan orang lain hanya karena kecantikannya, aku pasti udah dekat sama semua cewek bukan hanya sama kamu doang. Kamu itu spesial, Mut. Aku ngga bisa nemuin wanita kayak kamu di luar sana,” tutur Karjo.
“Bisa, kok. Ada, kan wanita yang spesial di mata kamu selain aku? aku tidak sangka aja, lawakan kamu kalau bilang kamu suka sama aku itu beneran, ternyata cuma lelucon saja. Maaf, Karjo. Aku harus pergi. Assalamu’alaikum,”
“Mutia! aku beneran suka sama kamu. Sejak pertama kali. Dan pertama kalinya aku suka sama cewek yaitu kamu. Tapi aku ngga bisa ngungkapin dengan serius takut kamu nolak. Makanya aku buat lewat lawakan, tapi aku sebenarnya berharap lho kamu nganggapnya serius. Aku tahu kamu itu wanita yang soleha, aku ngga bakal minta kamu jadi pacarku kok. Toh kita juga masih sekolah, kan? aku cuma minta kamu jadi orang yang aku sayang. Itu aja cukup. Kamu percaya, yah?,” pinta Karjo sambil menatap Mutia. Mutia tetap menunduk tidak berani menatap wajah Karjo.
“Kamu beneran mengatakannya? kamu serius?,”
“Iya, aku serius. Aku ngga boong, beneran. Percaya, yah?,” pinta Karjo.
“Tapi, kan bukan hanya aku yang spesial di mata kamu. Ada wanita lain, kan?,”
“Wanita lain? ngga ada, Mut. Itu cuma kamu aja. Aku berteman dengan kamu itu tulus, kok. Aku ngga punya maksud apa-apa dekat sama kamu,”
“Tapi tadi.. di kelas.. aku denger kamu sama Rejo ngerebutin cewek yang namanya Vejo, iya, kan?,” tanya Mutia kembali dengan suaranya yang lembut. Karjo terkejut mendengar pertanyaan Mutia. Perlahan-lahan Karjo tertawa keras membuat Mutia kebingungan dengan reaksi Karjo.
“Hahahaha… oh, jadi karena itu toh? kamu cemburu, ya? ngaku aja, deh. Kamu juga suka, kan sama aku. Ayo ngaku,” goda Karjo dengan raut wajah merasa lucu. Mutia terkejut mendengar perkataan Karjo. Mutia menggeleng cepat sambil tertunduk malu.
“Udah lah, Mut. Kamu ngga usah boong, dosa lho !tinggal bilang kamu suka sama aku aja ribet?,” godanya.
“Aku ngga cemburu, kok,”
“Oh, yea? terus, kamu kok ogah banget gara-gara bukan hanya kamu aja yang spesial tapi si Vejo juga?,”
“Karjo, kamu jangan buat aku kikuk dong. Aku ngga cemburu, aku cuma nanya kalau ada, kan cewek lain yang namanya Vejo spesial di mata kamu?,” elak Mutia. Karjo kembali tertawa.
“Kamu tau ngga Vejo itu siapa? vejo itu… ini!,” tunjuk Karjo. Telunjuk Karjo tepat mengenai motor vespa putihnya yang terparkir rapi di parkiran sekolah. Mutia terkejut dan terlihat kebingungan.
“Vespa?,” tanya Mutia.
“Iya. Vejo itu motor vespa aku, hadiah dari Almarhum Ayahku dulu. Vejo (VEspa KarJO). Kalian berdua sama-sama spesial. Yang satu vespa kesayanganku dan yang satu lagi… wanita pujaanku. Hehehe,” goda Karjo lagi. Mutia tersenyum malu mendengarnya.
“Udah ngga ada lagi yang disalah pahamkan, kan? mulai sekarang jangan salah paham lagi, yah? yang paling penting, kamu jangan cemburu lagi, yah?,” godanya.
“Ih, Karjo apaan sih. Siapa yang cemburu? aku ngga cemburu,” elak Mutia. Karjo tertawa melihat ekspresi Mutia yang tersipu malu.
“Ya udah, sekarang kita pulang, yuk. Aku antarin kamu pulang, yah? kita pulang bareng sama si Vejo, ok?,” kata Karjo sambil memakai helmnya. Mutia mengangguk sambil tersenyum.
Kemudian mereka berdua pulang bersama dengan mengendarai Vejo dan saat itu hati Karjo bahagia sekali bisa pulang bersama dengan wanita yang menjadi cinta pada pandangan pertamanya. Dalam hati Karjo berdoa agar berjodoh dengan Mutia suatu hari nanti dan membangun rumah tangga bersama (khayalan tingkat tinggi Karjo).
Sayangnya kisah cinta satpam sekolah dan Emak tidak berjalan mulus seperti Karjo karena ternyata Emak tetap eneg dengan satpam sekolah. Terpaksa satpam sekolah harus memiliki cinta bertepuk sebelah tangan. Si Saprin juga rencananya mau pulang ke kampung halaman dan memiliki berita gembira karena jabatan Saprin bukan sebagai karyawan biasa lagi tetapi jabatannya telah dinaikkan sepenuhnya. Hingga kini, di mata Karjo “My Girl and My Vespa” sama-sama spesial dan itu semua tidak membuat Mutia cemburu lagi. di perjalanan pulang, karjo mengatakan kepada Mutia yang membuatnya kembali tersipu malu:
“You are my Girl, I’am your Boy and Vejo is my Vespa “

6 Spesies Hewan Terkecil di Dunia

Beberapa daftar hewan yang apasih.com kumpulkan dibawah ini memang memiliki kekhasan soal tubuhnya yang mungil di banding hewan sejenisnya, nah siapakah mereka langsung kita simak dibawah ini.

1. Anjing Terkecil di Dunia

Namanya Ducky, ia seekor anjing dengan 4,9 inci atau 12,4 cm, karena predikat itulah maka anjing ini dinobatkan sebagai anjing terkecil di dunia versi Guinness World Record, rekor ini juga memtahkan rekor belumnya atas seekor anjing Yorkshire Terrier dengan tinggi 2.8 Inci


2. Ular Terkecil di Dunia

Memiliki nama latin Leptotyphlops Carlae, ular ini adalah ular terkecil di dunia yang pernah di temukan yang memiliki panjang maksimal hanya 10cm. Biasa ditemukan di kepulauan Karibia Barbados.


3. Ikan Terkecil di Dunia (Spesies Asli Indonesia)

Pertama kali ditemukan pada januari 2006 di pulau Sumatra, ikan ini masih punya kekerabatan dengan ikan gurami atau (Paedocypris Progenetica), ukuran maksimal ikan ini kurang dari 1cm


4. Kucing Terkecil di DUnia

Memiliki rekor dunia versi Guinness Book of World Records pada 2004, kucing asal Illinois ini dinobatkan sebagai kucing terkecil di dunia yang pernah dicatat.


5. Hamster Terkecil di Dunia

Inilah Hamster terkecil di dunia dengan berat hanya 1 ons kurang. Namanya Peewee


6. Bunglon Terkecil di Dunia

Brookesia Minima adalah Hewan asli yang memiliki habitat di Madagaskar ini hanya memiliki ukuran maksimal 1 inci lebih.